Di suatu tempat, ada sebuah desa yang sangat asri. Desa itu bernama Desa
Permai. Di sana keadaannya tidak terlalu ramai. Rumah-rumah masih
sederhana, sawah dan ladang membentang luas, burung-burung berkicauan
tiada henti, hutan-hutan masih tersebar luas di desa itu. Ah, sungguh
permai desa ini.
Di Desa Permai, para penduduknya kebanyakan bekerja sebagai petani.
Hampir semua keluarga disana memiliki sawah dan ladang. Penduduk disana
juga ramah.
Suatu hari, para penduduk merasa terkejut. Mereka melihat sebuah mobil
mewah melintas. Para penduduk mulai berbisik, "Siapa dia? Mengapa dia
berada di sini?"
Tak lama, mobil itu berhenti di kantor desa. Ternyata, dia seorang
pejabat kaya. Ia bermaksud tinggal di desa itu. Ia sangat ramah dan suka
menolong. Para penduduk senang, dan mengizinkan ia tinggal di desa.
Memang, mulanya ia sangat ramah. Tetapi, lama kelamaan si pejabat kaya
mulai berbuat jahat. Ia memaksa penduduk memberi lahan mereka kepadanya.
Hutan-hutan juga ditebangi, hanya sekedar untuk membuat pabrik untuk
dirinya sendiri. Para penduduk merasa kesal. Mereka bermaksud
mengusirnya. Tapi, bapak kepala desa mencegah mereka. "Biarkan saja,
agar dia tahu akibatnya nanti", kata bapak kepala desa.
Esok harinya, hujan turun dengan deras. Petir menggelegar dengan
kerasnya. Hujan turun sangat lama, seakan-akan hujan turun tiada henti.
Air mulai naik setinggi tumit. Para penduduk merasa khawatir dan panik.
Mereka menyelamatkan barang-barang mereka, dan pergi mengungsi bersama
bapak kepala desa. Mereka meninggalkan si pejabat kaya yang tamak itu.
Kini Desa Permai sunyi senyap. Tinggal si pejabat kaya yang masih
menetap di desa. Ia masih bingung dengan hartanya, padahal air sudah
mulai naik setinggi paha. Saat akan pergi mengungsi, ia sudah lebih dulu
tenggelam, karena air sudah naik setinggi dada. Akhirnya, si pejabat
kaya yang tamak itu mati tenggelam.
SEKIAN....
Nama : Ayunda Aura Salsabil
Kelas : 7 A
Sekolah : SMPN 3 Kepanjen - Malang, Jawa Timur 65163
Email : ayunda.pisces @yahoo.com



Posting Komentar